
Kronologi Perang Salib
A. Perang Salib I (1096–1099 M)
Perang salib pertama berlangsung selama 3 tahun. Sasaran utama dari peristiwa ini ialah menyanggupi permohonan dari kaisar Bizantium Alexios I Komnenos kepada Paus Urbanus II yang meminta agar umat Kristen yang berada diwilayah barat dapat membantu menghalau Turki Seljuk dari Anatolia. Terjalinnya kerjasama antara kaisar Bizantium Alexios I Komnenos dan Paus Urbanus II dapat membangkitkan semangat umat Kristen untuk melakukan perang salib sehingga terbentuklah kaum sabilin dari kubu Kristen. Selain itu sasaran utama lainnya ialah penaklukan kembali kota suci Yarussalem oleh umat Kristen (yang masih dikuasai oleh umat muslim) serta membebaskan kaum Kristen timur dari kekuasaan kaum muslim.
Perperangan yang dimenangkan oleh umat Kristen ini berawal dari Godfrey of buillon yang mengambil alih pimpinan pasukan sabilin sehingga mengubah kaum sabilin menjadi ekspedisi militer yang terorganisasi dengan rapi. Sehingga akhir dari peperangan ini pihak islam mengalami kekalahan sehingga kaum Kristen berhasil menduduki palestina pada tanggal 07 juni 1099.
Pasukan Godfrey melakukan pembantaian besar besaran selama satu minggu terhadap umat islam dan membumihanguskan bangunan bangunan . selanjutnya pasukan Godfrey menaklukan Anatolia, Tartur, Aleppo, Tripoli, Syam, dan Acre.
Kemenangan dari peperangan tersebut, berdirilah beberapa kerajaan Latin-Kristen ditimur , yaitu Baitul Maqdis dibawah pemerintahan raja Godfrey, Edessa dipimpin oleh raja Baldwin, dan Tripoli dibawah kekuasaan raja Raymond.


Byzantine Alexios I
Urban II
B. Perang Salib II (1114-1189 M)
Perang ini terajadi sebab bangkitnya bani saljuk dan jatuhnya Edessa (Edessa adalah negara tentara salib yang pertama kali didirikan selama Perang Salib Pertama) , Halab dan sebagian negri Syam ketangan Imaddudin Zanki.
Setelah Immaddudin meninggal, ia digantikan oleh putranya bernama Nuruddin dan dibantu oleh Shalahuddin sebagai panglima. Perang salib II dipimpin oleh Lode Wiyk VII, Bernard Be Clairvaux dan Concrad dari kubu Kristen.
Pada tanggal 4 juli 1187 terjadi pertempuran antara pasukan Shlahuddin dengan tentara salib di Hittin dekat Baitul Maqdis. Dalam perang ini kaum muslim dapat menghancurkan pasukan salib, sehingga raja Baitul Maqdis yaitu Ray Mond tertawan dan dijatuhi hukum mati. Kemenangan Shalahuddin dalam peperangan ini mengembalikan Baitul Maqdis ketangan umat muslim, kembalilah suara adzan berkumandang dan lonceng gereja berhenti berbunyi serta salib emas diturunkan dari kubah sakrah.
Nuruddin Zangi meneruskan perjuangan ayahnya . Pada masa ini Nuruddin berhasil membebaskan Negara negara timur dari cekaman kaum salib, antara lain Damascus, Antiok dan Mesir.
islam mengalami kekalahan sehingga kaum Kristen berhasil menduduki palestina pada tanggal 07 juni 1099.
Pasukan Godfrey melakukan pembantaian besar besaran selama satu minggu terhadap umat islam dan membumihanguskan bangunan bangunan . selanjutnya pasukan Godfrey menaklukan Anatolia, Tartur, Aleppo, Tripoli, Syam, dan Acre.
Kemenangan dari peperangan tersebut, berdirilah beberapa kerajaan Latin-Kristen ditimur , yaitu Baitul Maqdis dibawah pemerintahan raja Godfrey, Edessa dipimpin oleh raja Baldwin, dan Tripoli dibawah kekuasaan raja Raymond.

Bernard be Clairvaux
C. Perang salib III (1189-1192 M)
Dengan kekalahan pasukan sabilin. kaum sabilin membangkitkan kembali kekuatan mereka dan menyusun strategi serta mengirim ekspedisi militer yang lebih kuat. Dalam ekspedisi ini militer salib dibagi menjadi beberapa divisi . sebagaian menempuh jalan darat dan lainnya menempuh jalur laut. Adapun yang menempuh jalur laut menuju Sicilia yang dipimpin oleh Richard dan Philip II, disana mereka bertemu dengan Salahuddin , terjadilah peperangan sengit , kerena kekuatan yang tidak berimbang, maka salahuddin mundur dan kota Acre ditinggalkan oleh pasukan Shalahuddin dan menuju Mesir untuk mempertahankan daerah itu.
Selama keadaan demikian kedua belah pihak melakukan gencatan senjata selama 3 tahun dan membuat suatu perjanjian damai, perjanjian damai itu disebut dengan perjanjian yafo. Isi perjanjian tersebut ialah “daerah pedalamanakan menjadi milik kaum muslim dan umat Kristen , yang akan berziarah ke Baitul Maqdis akan menjamin keamanannya, sedangkan daerah pesisir utara, Acre dan Jaffa berada didaerah kekuasaan tentara salib “ tidak lama kemudian perjanjian tersebut disepakati . shalahuddin wafat pada bulan safar 589H atau februari 1193M. Karena kegagalan pasukan sabilin merebut kembali Yerusalem kemudian menyebabkan terjadinya Perang Salib Keempat.

Philip II
D. Perang salib ke IV (1202-1204 M)
Tidak lama setelah perdamaian favo tersebut shalahuddin wafat, dan digantikan oleh sultan adil. Shalahuddin wafat setelah berhasil menyatukan umat islam dan mengembalikan baitul maqdis ketangan umat muslim.
Untuk memperkuat pasukan salib mereka membutuhkan bantuan dari negara lain, yaitu negara negara bahari untuk mendapat kapal. Oleh untuk karena itu pada 1022 M pasukan salib datang ke Venesia untuk menyewa kapal. Namun mereka tak memiliki cukup uang, sehingga Venesia menawarkan suatu kesepatan. Venesia mengizinkan pasukan salib membayar biaya sewa kapal seusai perang namun sebagai gantinya pasukan salib harus terlebih dahulu membantu Venesia merebut kembali kota Zara (di Hongaria modern), yang direbut oleh Hongaria beberapa tahun sebelumnya. Pasukan salib setuju utuk menyerang Zara meskipun Zara adalah kota Kristen. Sementara itu Paus tidak suka dengan tindakan mereka sehingga ia pun memutuskan untuk mengucilkan pasukan salib yang melakukan penyerangan ke Zara.
Setelah pasukan salib menaklukan kota zara ,mereka melanjutkan perjalanan ke Mesir dengan kapal. Akan tetapi Alexios Komnenos, yang baru saja digulingkan dari posisinya sebagai kaisar Bizantium, meminta pasukan salib untuk membantunya berkuasa lagi. Ia berjanji bahwa ia akan membayar mereka jika ia berhasil bertahta kembali. Akhirnya, alih-alih berperang ke Mesir, pasukan salib setuju untuk membantu Alexios. Pada 1203 M, dengan dibantu oleh Venesia, pasukan salib menyerbu Konstantinopel, ibukota Bizantium, dan mengangkat Alexios sebagai kaisar lagi. Namun Alexios tidak memiliki uang untuk membayar pasukan salib. Untuk memperoleh uang, ia pun menarik pajak tambahan dari rakyat sehingga ia menjadi dibenci oleh rakyat. Saking dibencinya, Alexios dan ayahnya akhirnya dibunuh, dan seorang kaisar baru, Alexios V, naik tahta.
Pada 1204 M pasukan salib dan Venesia kembali menyerang, dan kali ini menjarah Kostantinopel. Seluruh wilayah Bizantium diambil alih oleh Venesia. Pasukan salib tak pernah tiba di Yerusalem, dan tak pernah berperang melawan Ayyubiyah. Mereka menjarah uang dan harta benda di Konstantinopel, kemudian pulang. Paus pun akhirnya mengizinkan mereka kembali ke Gereja.

Alexios V
E. Perang Salib V (1217-1221 M)
Perang Salib kelima ini dipimpin oleh Jeande Brunne Kardinal Pelagius dan Raja Hongaria. Tujuannya merebut Yerussalem dari Tanah Suci lainnya. Dalam perang salib kelima ini, mereka berhasil merebut kota Pelabuhan Damietta pada 5 November 1219. Ketika menyerang Damietta, mereka menjalin aliansi bersama Kesultanan Rum Seljuk di Anatolia, dan melakukan penyerangan terhadap Dinasti Ayyubiyyah di Suriah. Namun pada 24 Juli 1221, ketika para Tentara Salib menuju kairo, mereka terpaksa pulang kampung karena kekacauan di Al Masyura (tepi sungai Nil).

Pelagius
F. Perang Salib VI (1228-1229 M)
Perang Salib keenam ini dipimpin oleh Frederick II, yang pada saat itu berhasil memperoleh sebagian wilayah Yerussalem kembali selama 15 tahun dikarenakan perjanjian damai dengan Sultan Al – Malikul Kamil. Namun pada 1244, kekuasaan diambil alih oleh Sultan Al Malikul Saleh Najamuddin Ayyub dengan Kallam dan DamsyikNil).

Frederick II
G. Perang Salib VII (1248-1254 M)
Perang Salib ketujuh ini dipimpin oleh Louis IX, seorang Raja Perancis. Pada 6 April 1250, Louis IX berupaya merebut Antiock yang dikuasai Sultan Malik Zahir Bay Bars pada tahun 1267-1268, dan juga Tunis. Namun upaya tersebut gagal dan menyebabkan Louis IX kalah dan ditangkap oleh Tentara Islam. Setelah memberi uang tebusan sebesar 800.000 bezant (mata uang emas pada abad pertengaham), mereka dibebaskan dan dikembalikan ke negerinya
H. Perang Salib VIII (1270-1272 M)
Masih sama dengan perang salib ketujuh, perang salib kedelapan ini masih dipimpin Louis IX. Namun perang salib kedeleapan ini sering disamakan dengan perang salib ketujuh, padahal rentang waktunya terpaut jauh. Tujuan perang salib kedelapan ini yaitu penyerangan terhadap kota Tunis. Hingga akhirnya pada 20 Agustus 1270, Louis IX meninggal dunia akibat suatu penyakit (sumber lain mengatakan ia terbunuh). Pasukan Louis IX juga terkena wabah penyakit sehingga mereka berbalik menuju Eropa.
I. Perang Salib Lanjutan
Pada 4 Mei 1493, Perang Salib mulai muncul lagi, dikarenakan perjanjian Tordesillas yang berbunyi “Bahwa kepercayaan agama Katolik dan agama Kristen, teristimewa pada zaman kita ini, harus dimulyakan dan disempurnakan, serta disebarkan dimana-mana dan harus mengambil alih Kerajaan Granada dari kelaliman para sara (muslimin)” Karena perjanjian ini, semangat untuk perang salib berkobar lagi. Perang Salib kali ini dilakukan oleh orang – orang Portugis tapi tujuannya bukan untuk mencari keuntungan, tapi melakukan ekspansi politik dan ekspansi keagamaan dan musuh pertama yang dihadapi adalah Negara Islam. Dalam Perang Salib Lanjutan ini, umat Kristen mengalami kekalahan, namun mereka tetap berupaya menghancurkan Islam melalui politik, ekonomi, dan pendidikan.

Louis XI
