
Dampak Perang Salib
Terjadi pembangunan secara besar – besaran di Eropa pasca perang salib, akibat Bangsa Eropa mentransfer industri dan teknologi dari kaum muslimin. Mereka juga belajar berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia Islam lalu mereka mengarangnya ke dalam buku – buku yang bagi dunia Barat tetap terasa mencerahkan.
Gustav Lebon berkata: “Jika dikaji hasil perang salib dengan lebih mendalam, maka didapati banyak hal yang sangat positif dan urgen. Interaksi bangsa Eropa selama dua abad masa keberadaan pasukan salib di dunia Islam boleh dikatakan faktor dominan terhadap kemajuan peradaban di Eropa. Perang Salib membuahkan hasil gemilang yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.”
Perang Salib menghabiskan aset umat Islam baik harta benda maupun putra-putra terbaik. Kemiskinan terjadi karena seluruh kekayaan negara dialokasikan untuk perang. Dekadensi moral terjadi karena perang memakan habis orang laki-laki dan pemuda. Kemunduran ilmu pengetahuan terjadi karena umat Islam menghabiskan seluruh waktunya untuk memikirkan perang sehingga para ulama tidak punya waktu untuk mengadakan penemuan-penemuan dan karya-karya baru kecuali yang berhubungan dengan dunia perang.
Namun, peperangan salib selama kurang lebih 2 abad telah memberikan warna kepada dunia Islam
dan Kristen. Utamanya dalam bidang pemikiran, peradaban, ilmu dan teknologi. Bahkan, sejarah mencatat bahwa perang salib merupakan jembatan awal antara kebudayaan Islam dan bangsa Eropa.
Meskipun terdapat luka sejarah dan sensitifitas yang mengiringi pertautan dua peradaban tersebut. Dan tetap membekas hingga saat ini dimana kurang lebih 8 abad perang salib telah berlalu.
​
Adapun dampak lainnya yaitu
-
Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
-
Bangsa Eropa mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur, sehingga mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan Iptek secara besar-besaran.
-
Adanya motif balas dendam di kalangan orang-orang Kristen terhadap orang muslim karena kekalahannya dalam peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan